Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani (LPPM UNJANI) melakukan program pengabdian masyarakat yang bermitra dengan Komunitas Hidroponik Cimahi. Demikian disampaikan oleh Sutrisno anggota Komunitas Hidroponik Cimahi. Kota Cimahi merupakan kota madya yang terletak di sebelah barat, berbatasan dengan kota Bandung.
Komunitas yang beranggotakan 52 orang ini sekarang tinggal 7 orang yang masih aktif berproduksi rutin untuk mensuplai reseller dan supermarket. Sutrisno yang juga menjadi anggota Perkumpulan Hidroponik Nasional (PERHINDO) ini menerangkan bahwa komunitasnya diundang untuk menghadiri pelatihan yang dilaksanakan oleh LPPM UNJANI.
Judul kegiatannya adalah Pelatihan Penerapan Teknologi Membran dan Sistem Otomatisasi Pemupukan untuk Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Sistem Hidroponik di Kota Cimahi. Kegiatan pelatihan berlangsung pada hari Kamis, 29 Agustus 2024. Menurut Ketua Pengusul, Dr Putu Teta Prihartini Aryanti S.T, M.T, program ini diusulkan mulai Januari 2024, dan keluar keputusan sekitar bulan Juni 2024 dengan pembiayaan oleh ditjen Dikti.
Kenapa harus menggunakan teknologi membran? Karena air merupakan hal yang esensial untuk pertumbuhan tanaman. Butuh Ppm air serendah mungkin. Hasil test yang keluar dari membran adalah 10 ppm ( part per million), sedangkan bahan baku air sumur 150-200 ppm. Jenis-jenis membran antara lain Mikrofiltrasi, Ultra filtrasi, Nanofiltrasi, Reverse Osmosis. Manfaat Membran lainnya adalah untuk penjernihan air, penyisihan patogen, menjaga stabilitas kualitas air, pemeliharaan optimal nutrien, dan peningkatan hasil panen
Sedangkan sistem otomatisasi pemupukan dimaksud kan untuk mengurangi beban tenaga kerja dan menjamin kestabilan asupan nutrisi. Sensor dipasang di pipa media tanam, menggunakan micro controller, diprogram, dan dapat dikontrol menggunakan internet atau manual. Topik seperti ini sudah sering dibahas dan terlalu asing bagi pelaku hidroponik.
“ Kami dan anggota komunitas yang lain sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini karena menambah pengetahuan baru dan juga bisa membantu meningkatkan produktifitas sayuran” terang Sutrisno
“ Memang penting bagi kita petani hidroponik untuk bekerja sama dengan Perguruan tinggi untuk memperoleh pengetahuan baru, juga bisa ikut mendorong mahasiswa berkreasi, selain bisa menjadi jalan untuk memperoleh bantuan dari pemerintah.” Sambung Sutrisno lagi.
“Alat baru sudah dipasang seminggu yang lalu, sedangkan hasil tanaman akan di monitor sampai Nopember 2024 sesuai masa jadwal berakhirnya pengabdian masyarakat.” Demikian ucap Sutrisno mengakhiri dialog dengan wartawan PERHINDO.
Acara pelatihan hari itu diakhiri dengan foto bersama di pinggir kolam ikan. Memang acara kegiatan pelatihan hari itu dipilih di lokasi alam terbuka yang terletak di Jl Ciseupan, kotamadya Cimahi. Tempatnya asri, ada gasebo, kolam ikan, berada di lembah, di bawah kaki pegunungan.
Prie/ Publikasi PERHINDO
Sukses Selalu
Amin…